Tabungan Di Indonesia: Pintu masuk Bisnis Fintech di Ekonomi Digital Dan Keuangan Inklusif

Buku ini merupakan update dan upgrade dari hasil penelitian Syofriza Syofyan untuk disertasi doktor di bidang ekonomi di Universitas Indonesia, Depok, per awal 2021. Update minor bisa dilihat pada data struktur industri finansial di Indonesia dan struktur ekonomi Indonesia per kuartal ketiga 2023. Isu dan tema fintech dibuatkan dalam bab tersendiri, termasuk didalamnya berbagai faktor push dan pull serta penggerak berikut berbagai implikasi terkait. Pengkinian analisa dilakukan dengan membuat tinjauan terhadap usaha fintech di Indonesia. Termasuk didalamnya upaya memberikan pemahaman atas konstelasi dan kontekstualisasi fintech. Cakupan analisa yang mendasar ada pada 2 bisnis fintech yang utama di Indonesia, yakni pembayaran dan peminjaman (pinjol). Perluasan akses fintech dalam bentuk pembayaran online/digital dilakukan di front-end dalam bentuk QRIS, merchant-presented. Di back-end, aplikasi QRIS didukung jaringan pembayaran yang mumpuni melalui GPN yang dioperasikan oleh PT Penyelengara Transaksi Elektronis Nasional (PTEN). PTEN merupakan konsorsium 4 perusahaan interbank switching lokal, yakni Artajasa Pembayaran Elektronis, Rintis Sejahtera, Alto Network, dan Jalin Pembayaran Nusantara. Mereka berempat mengelola dan mengoperasikan infrastruktur pembayaran umum. QRIS merupakan pengembangan standar EMVCo (European Master Visa Co), satu konsorsium yang beranggotakan American Express, Discover, JCB, MasterCard, UnionPay, dan Visa, memfasilitasi transaksi pembayaran yang aman (secure), interoperable, and diterima di seluruh dunia. Kecuali Discover, seluruh anggota konsorsium EMVCo terdaftar di BI sebagai penyelenggaran APMK di Indonesia. Sebelum adanya QRIS (dan NFC), transaksi mobile (online) dilakukan melalui (protokol) USSD yang disediakan MNO (Mobile Network Operator), penyelenggara telekomunikasi seluler. Sebagai MNO terbesar dan terluas coverage-nya, Telkomsel dipercaya menjadi middle-man dalam penyaluran bansos (conditional cash transfer) melalui T-cash (e-money dan/atau e-wallet) sejak 2007. Per Juni 2019, T-cash beralih menjadi LinkAja dan dikelola oleh Finarya yang bekerjasama dengan Grab dan Gojek. Sebelum go-public, Robinhood terkenal sebagai fintech di AS yang mempelopori mobile e-broker tanpa biaya. Pemasukan utamanya berasal dari penjualan data transaksi nasabahnya melalui skema PFOF (payment for order flow). Transaksi nasabah tidak diteruskan ke pasar, melainkan di-pool ke beberapa market maker. Robinhood menjadi sorotan dunia ketika mematikan akses beli nasabah ritel di saga Gamestop. Satu hal yang penting disini adalah data (transaksi) digital menjadi kekayaan yang lebih berharga dari emas dan minyak. Kerahasiaan data pribadi pun menjadi suatu harta yang rentan untuk dieksploitasi, dimanipulasi, dicuri, dirampok, dan/atau dijarah. Di awal Maret 2024, Bloomberg mempublikasikan kebijakan baru Menkeh Norwegia untuk memastikan warganya bisa membayar tunai di setiap outlet penjualan. Walau hanya 3% penduduk Norwegia yang menggunakan tunai, kenaikan penarikan tunai di ATM dan toko-toko merupakan salah satu dasar kebijakan. Sementara itu, Swedia pun sudah memperlambat akselerasi penciptaan cashless society sejak tahun 2018. SNB, bank sentral Swiss, pun melaporkan hasil survey terbarunya per 23 Feb 2024, tentang tetap tingginya pemakaian cash dan tidak terpengaruhnya kebijakan suku bunga dan valas akibat berkurangnya pemakaian cash.